ARAH PEMBENTUKAN DIRI - JLHATABLOID
Peradaban Milioner [Admin]:
Home » » ARAH PEMBENTUKAN DIRI

ARAH PEMBENTUKAN DIRI

Written By REFORMING on Kamis, 19 Juli 2018 | 03.09


"ARAH PEMBENTUKAN DIRI"
(Penulis; Ps. Steven Agustinus)

(Sumber Pic.; Google.com)

“Areal pembentukan dalam diri kita yang seringkali memakan waktu lama adalah "areal emosi"”.

Karena entah mengapa, emosi kita telah dicetak sedemikian rupa oleh situasi keadaan untuk meresponi segala sesuatu secara negatif.

Sepertinya sulit sekali untuk tetap bisa bertahan dalam keadaan damai dan sukacita. Ada saja hal-hal yang membuat kita cepat marah, cepat takut, cepat khawatir, cepat tersinggung. Bisa jadi pemicunya bukan hal-hal besar, melainkan hal-hal kecil yang sebenarnya tidak perlu dipermasalahkan. Dan buruknya lagi, keberadaan kita yang membawa emosi negatif selalu membuat suasana hati orang lain pun menjadi terganggu. Akibatnya hubungan bisa renggang karena terjadi friksi dan perselisihan yang sebenarnya tidak perlu jika disikapi dengan matang dan dewasa!

Tentunya pola atau kebiasaan meresponi segala sesuatu secara negatif biasanya terbentuk dari lingkungan sekitar dimana kita bertumbuh. Entah itu keluarga, masyarakat, dan budaya. Tapi itu semua bersumber dari pekerjaan si Jahat yang ingin mencetak emosi kita seturut dengan yang diinginkannya. Sebagai orang yang telah alami kelahiran baru dalam kristus yesus, sangatlah tidak wajar jika kita masih ada dalam belenggu kemanusiawiaan seperti itu. Tuhan ingin membebaskan kita, dan membawa kita alami keserupaan dengan Kristus lewat pembaharuan akal budi!

Ketika akal budi kita menerima pembaharuan (menjadikan prinsip kebenaran firman sebagai dasar keyakinan, sikap hati, dan gaya hidup) maka secara otomatis emosi kita pun akan memanifestasikan keilahian Tuhan. Sebab memang tidak ada cara lain untuk mengubah pembentukan/cetakan yang ada, selain oleh pekerjaan Roh dan FirmanNya.

Ketika Tuhan ingin membentuk kembali emosi seseorang dengan pola ilahi, maka dibutuhkan kerjasama dari orang yang bersangkutan. Kerjasama dalam hal apa?

BERTEKUN!
Bertekun dalam hal apa?

“Membaca, merenungkan, memperkatakan dan mengimajinasikan prinsip-prinsip firman sampai alami perubahan emosi yang kian berkobar oleh api Roh Kudus”.

Di sinilah biasanya orang yang emosinya labil tidak melakukan bagiannya. Ingin berubah, tapi malas membaca firman. Mau berubah, tapi tidak mau bertekun!!

Saya mendapati orang-orang yang malas berinteraksi dengan firmanNya akan melewati proses pembentukan yang sangat menyakitkan. Mereka akan memasuki masa pembentukan dan peremukan tanpa ada modal pembaruan akal budi. Sehingga pada masa itu, tekanan akan semakin berat dan membuat kita sulit melihat kesetiaan Tuhan!

Biasanya, pada saat itulah (saat dalam proses peremukan) kita mulai giat membaca firman. Puji Tuhan masih ada atau muncul niat untuk berubah. Tapi biasanya proses akan lebih lama. Karena kita seperti harus memulai lagi dari awal mengisi diri dengan firman. Padahal jika kita mau bertekun sebelum masa peremukan datang, maka setiap prinsip firman yang sudah masuk, akan mencetak, dapat dipakai untuk menguatkan hati kita agar terus fokus dan percaya kepada Allah yang setia dan mendatangkan kebaikan!

Sehingga masa peremukan dan pembentukan dapat kita lalui dengan kemenangan total dan pasti beroleh level kemuliaan dan posisi rohani yang baru.

Saya yakin, Tuhan ingin meremukkan kemanusiawiaan dan membentuk kita kembali seturut dengan pola ilahi, bukan dengan cara-cara yang mengerikan. Kalau pun sepertinya harus melewati hal itu, Ia pasti sudah membekali kita terlebih dahulu dengan firmanNya agar keluar sebagai pribadi yang matang dan dewasa seperti Kristus.

Tapi jika kita menolak pembekalan yang Tuhan berikan (tidak mau bertekun berinteraksi dengan firman) maka efeknya adalah waktu proses peremukannya menjadi lebih lama, akan ada banyak korban orang lain selain diri kita sendiri akibat gejolak emosi yang sulit terkendali, akan ada banyak keputusan-keputusan salah yang membuat situasi bertambah buruk.

Oleh karenanya tidak ada cara lain untuk alami proses peremukan dan pembentukan dengan benar, yaitu hanya melalui pekerjaan firman dan RohNya saja!

Ya, bertekun dalam pembaruan akal budi. Rajin dan sungguh-sungguh membaca, menggali, mendeklarasikan, mengimajinasikan, menuliskan, dan melakukan firmanNya.

Saya percaya, setiap areal kehidupan kita yang memang harus diremukkan oleh Tuhan jika diri kita rajin berinteraksi dengan firman, pasti akan kita lalui dengan benar (tidak berlama-lama) dan membuat kita semakin serupa dengan Kristus (matang dan dewasa dalam segala areal kehidupan)

“Aku Cinta Tuhan”

Edisi Sentani Makassar, Sabtu 14 Juli 2018|Pukul, 09.00 Wim|Sumber: Alkitab|Pembicara: Ps. Librano Louis Apituley|


©Reforming

0 Komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : |Creating Website By; Maskolis |Template By; Johny |Mas Template
|Proudly Ppowered By; Mastemplate| Home To Blogger
Copyright © 2011. JLHATABLOID - All Rights Reserved
Original Design By; Creating Website By; Anton Boma Modified By; Jhon Lhau'renz Tabunny