JLHATABLOID; TIM DOA & PEMULIHAN MENGADAKAN IBADAH & DOA BERSAMA UNTUK WILAYAH GIDI YAMO KABUPATEN PUNCAK JAYA
(Penulis; Jhon Lhau’renz Tabuni)
(Foto Pdt. Dr. Lenis Kogoya M.Th -Saat berkhotbah-)
JLHATABLOID - Minggu, 04 November 2018. Pukul 15.00 Wit. Di Aula STAKIN Sentani Kabupaten Jayapura. GIDI Wilayah Yamo Kabupaten Puncak Jaya mengadakan "Ibadah dan Doa Pemulihan". Dengan Tema; "Menjadi Agen Pemulihan". Ibadah dan Doa Pemulihan ini dilakukan dengan tujuan Memulihkan Wilayah GIDI di Yamo yang hari ini sedang terjadi Musibah Kemanusiaan atas konflik perang suku.
"Konflik Puncak jaya adalah musibah atau bencana kemanusiaan oleh sebab itu pada moment ini kita berdoa dan mengaku kesalahan bersama kepada Tuhan agar puncak jaya dipulihkan". -Ujarnya Pdt. Dr. Lenis Kogoya, M.Th
Ibadah dan Doa Pemulihan yang dilakukan mulai pukul 15.00 Wit hingga pukul18.00 itu telah berjalan lancar sesuai persiapan. Walaupun persiapan kegiatan tersebut tidak dari jauh jauh hari melainkan 2 hari persiapan kegiatan dan 2 hari itu formal. Dalam persiapan kegiatan tersebut para Tim Peduli Doa dan Pemulihan Puncak Jaya yakin gerakan tersebut akan bergerak dengan campur tangan allah kuasa dan itu yakin bukan semoga atau muda mudaan. Tambahnya.
"Persiapan kegiatan Doa dan Pemulihan Puncak Jaya ini formalnya 2 hari namun kami yakinkan akan buat gerakan ini oleh kuasa allah untuk memulihkan Puncak Jaya". Tutur Lenis dalam sesi Sapaan, sebelum khotbah.
×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×==×=×=×=
Renungan Bersama Dalam Doa Dan Pemulihan Puncak Jaya, Dalam Kitab Nehemia, 1:1-11 (Tentang; Doa Nehemia Bagi Orang )
Fokus khotbah Sabda firman allah yang disampaikan Pengkhotbah adalah didalam kitab nabi Nehemia Pasal 1 ayat 1-11. Ayat tersebut menceritakan tentang Doa Nehemia bagi orang Israel. Ketika Nehemia berada di merantau dengan posisi atau jabatan yang terhormat namun Nehemia Sadar akan kesalahan yang di perbuat keluarga dan sanak saudara di kampung halamannya.
Nehemia Berdoa dengan mengaku kesalahan kepada Tuhan agar wilayah yang terjadi konflik di pulihkan oleh allah pencipta langit dan bumi. Nehemia berlutut dengan Kesadaran, Kepekaan Rohani dan Keyakinan yang Tinggi.
Dari cerita Nehemia tersebut, Saat ini Tuhan mau kita mengaku kesalahan kita dan berlutut kepadanya agar dipulihkan dima kita bersalah. Kita terus berdoa dengan Kesadaran yang Tinggi, Kepekaan Rohani yang Tinggi dan Keyakinan yang Tinggi. Bebernya Pdt. Lenis Kogoya saat khotbah.
Kita mengambil teladan firman di Nehemia pada pasal 1:4 bahwa “Ketika kudengar berita ini, duduklah aku menangis dan berkabung selama beberapa hari. Aku berpuasa dan berdoa ke hadirat Allah semesta langit”.
Nehemia adalah seorang yang terhormat di daerah orang lain (merantau) tapi nehemia sadar dan punya kesadaran bahwa Saya Dari Mana Asal, Siapa Aku, Siapa Keluargaku. Dari kesadaran Nehemia telah mengaku kesalahannya dan seluruh keluarga dan wilayahnya kepada tuhan untuk di pulihkan kembali.
Dari narasi itu, seluruh umat Tuhan puncak Jaya tidak bisa saling menyalahkan sesama kita bawasannya yang punya masalah kamu, dia dan mereka tapi kini saatnya kami semua mengaku diri bahwa sebenarnya kami dan kami semua yang salah dari semua arah jalan yang kini bangkit permusuhan sesama kita di Puncak Jaya. Kata Lenis K. disesi Khotbah. Oleh sebab itu kini saatnya untuk kita mengaku dosa dan pelanggaran kita di hadapan Tuhan untuk memohon ampunan dan pemulihan demi wilayah Yamo kabuapten puncak jaya sebagai akar injili dedominasi GIDI.
×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×==×=×=×=
Dalam kotbah pengotbah menyatakan Posisi dan jabatan bukan pengendali seseorang. Tapi seseoranglah yang mengendalikan jabatan dan posisi, jadi apabila posisi dan jabatan dikendalikan maka sadarlah karena akan rusak arah jalan dan ruang gerak kemajuan daerah.
“Posisi dan jabatan bukan pengendali orang tapi oranglah yang mengendalikan posisi dan jabatan”. katanya Bapak Pdt. Kogoya
Kini rata-rata dunia terjadi konflik akibat politik. Dimana politik selalu dianggap pemicu masalah namun pada esesinya politik merupakan salah satu konsep yang menerapkan untuk merakyat. Dalam hal ini serupa juga disampaikan dalam kutipan sederhana bahwa;
“Politik tidak punya keluarga, Politik tidak punya masalah dan Politik tidak tau masalah, Jadi ketika ada orang buat masalah politik. Politikpun tidak tau masalahnya.”. -Pdt. Dr. Lenis Kogoya M.Th
Kalau memang seperti itu, kata politik… Siapa yang Salah dari terjadinya permusuhan akibat kekuasaan politik?.
“jawaban; kitalah yang salah, kitalah yang menciptakan pola hadirnya permusuhan dan kitalah yang menyudutkan terjadi konflik itu akibat politik.”
Politik diciptakan untuk mengubah dunia dengan cara dan konsep politik itu sendiri (sehat politik) tapi pada kenyataannya orang mengguna-gunakan politik akhirnya terjadi masalah politik. Politik tidak tau apa apa tentang politiknya maka politik tidak mau ada masalah politik.
“Bahkan Politik tidak tau apa apa tentang politiknya maka politik tidak mau ada masalah politik”. Jlhatabloid.com
Setiap orang dalam kehidupan harus memiliki pola dan kacamata yang mencerminkan bangsa dan daerah untuk masa depan dan generasi yang efektif dan efisien. Bapak L. Kogoya memberikan 3 point untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi di lingkungan kami yaitu;
1. Punya kesadaran yang tinggi
2. Punya kepekaan rohani yang tinggi
3. Punya keyakinan yang besar
Dalam setiap tindakan dan kehidupan, kita harus jujur dan adil maka Tuhan akan memulihkan apapun yang terjadi secara terstruktur dan tidak. Dengan kasih dan setianya. (“Apabila engkau mengaku kesalahanmu maka aku akan membawa engau kembali pada tanahmu”) Itulah janji Allah dalam firmannya.
Kini zamannya kita berlutut sadar pada Tuhan untuk hidup damai dan panjang usianya, sebab hanya dalam Dialah (Yesus) yang bisa memberikan hikmat dan kasih hidup. Hidup kita akan menentukan dari pola fikir dan sikap eksistensi yang benar pada orang lain. “Buang kacamata anda. Apabila kacamata anda tidak mencerminkan”. Jhon Lhau’renz Tabuni.
Doa bersama dilakukan akhir khotbah. Beberapa doa pokok yang dibagikan oleh MC (Pdt. Paipen Wonda) adalah;
1. Konflik Puncak jaya
2. Kader gidi asal wilayah gidi yamo
3. Pemda puja dari bupati-desa
4. Para korban se puncak jaya
5. Tim peduli pemulihan yang berdoa untuk puncak jaya
Kelima doa pokok dilakukan bergantian oleh beberapa penatua gereja dan ketua klasis sebagai mewakili semua, sambil doa bersama seluruh jemaat yang masuk dalam ibadah. Doa yang dilakukan dengan harapan agar Puncak Jaya di pulihkan baik kini dan masa depan puncak jaya untuk generasi yang sadar.
Akhir ibadah setelah doa penutup, disampaikan sambutan singkat sebagai bentuk ucapan terima oleh Bapak J. Yumin Wonda S.Sos sebagai Ketua Tim Peduli Doa dan Pemulihan Wilayah GIDI Yamo Kabupaten Puncak Jaya
Dalam sambutan ia mengucapkan terima kasih kepada para dosen SST GIDI Sentani atas kesediaan tempat dan luangkan waktu untuk Doa bersama. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh para Penatua dan pengurus tingkat klasis se jayapura (kota jayapura, kabupaten jayapura dan kabupaten keerom), atas kesediaan ikut hadir dalam Doa bersama serta ucapakn terima kasih juga kepada seluruh umat Tuhan yang rela korbankan waktu, tenaga, uang untuk datang doa bersama demi pemulihan di puncak jaya.
Tambahnya lagi “Mengapa kami mengadakan Doa dan Pemulihan di Jayapura karena sebagian masyarakat puncak jaya hampir 10/1% ada di jayapura maka tidak salahnya kami berdoa untuk puncak jaya di jayapura”. Y. Wonda bicara.
Dan kami tidak bermaksud lain dibalik Doa dan Pemulihan ini, kami disini hanya bisa mengadakan Doa bersama, kalau penyelesaian konflik itu hak dan kewenangan Pemerintah, oleh sebab itu kami tidak mampu di bagian itu, (Yumin). Yang kami bisa lakukan adalah Doa bersama agar daerah kami bisa di pulihkan oleh kuasa allah. Bebernya Bapak J. Yumin Wonda S.Sos.
Di sela akhir sambutan, Ketua Tim Meminta izin kepada SST GIDI (STAKIN) khususnya para dosen untuk mengutus beberapa mahasiswa STAKIN dan para hamba tuhan yang sudah lama di jayapura bukan yang baru ketika ada konflik. Dengan tujuan untuk doa dan Pemulihan di puncak jaya. Teknis utusannya para mahasiswa dan hamba tuhan yang lama di jayapura saja yang pergi ke kampung halaman masing masing untuk berdoa lalu pulang.
“Mahasiswa dan hamba tuhan yang sudah lama di jayapura apabila mau utus ke puncak jaya untuk doa dan pemulihan, Silahkan daftar kepada sekretaris Tim, nanti kami akan pakai pesawat PP”. bapak/ibu dan mahasiswa misalnya; dari desa ilu pergi ke ilu, dari nioga pergi ke nioga, dan dari desa tingginambut pergi juga ke tingginambut”. tuturnya.
Kami tidak bisa buat tim lalu turun karena akan terjadi kesalahpahaman dengan kondisi yang sekarang belum bisa memungkinkan. Kalo mahasiswa dan bapak ibu yang sibuk tidak dipaksakan tapi yang roh kudus bergerak saja. Tuturnya Ketua Tim. Doa dan Pemulihan. (Jlt).
wa,,,,
BalasHapus