KASUS
Pada Hari Selasa 21 Agustus 2018 jam 12.00 siang waktu papua saya dengan temanku LISKO KOGOYA berjanji akan ketemu di expo dengan pertamina sekitar jam 19.00. Lisko dari sentani sedangkan saya dari perumnas II dalam.
Tiba waktunya 19.00 saya dengan KELION KOGOYA bergeser ke expo dengan tujuan jumpa dengan LISKO sekaligus beli gula/kopi serta obat kios di expo. Kami tiba di expo pukul 19.20 waktu papua lalu kami nunggu kawan lisko datang dari sentani menuju expo. Sebelumnya lisko menghubungi kami bahwa dia sedang perjalanan menuju ke expo dan akan tiba beberapa menit.
Setelah kami di expo depan pertamina bertemulah dengan kawan LISKO KOGOYA setelah itu kami berlanjut menuju Apotek beli obat setelah kami beli obat bergeser lagi ke Toko yang menjual gula/kopi dan lain sebagainya.
Setelah kami tiba di satu toko yang tidak ada tertuliskan nama tokonya didepan toko tersebut. Kami masuk toko dan belanja, sambil berbelanja kawan lisko berniat beli rokok enceran lalu kawan bertanya pada penjual barang;
LISKO; Om ada rokok surya enceran?
OM ; tidak ada ade
LISKO; om kalo surya 1 bungkus ada?
OM; rokok dan yang berhubungan dengan merugikan masyarakat tidak menjual disini jadi coba ade cek di kios sebelah (suara halus dengan senyuman).
Saya kaget dengar suara om itu, sepertinya saya tidak pernah mendengar dengan kalimat seperti yang dilontarkan OM dia. Saya berpenasaran untuk bertanya lebih dalam lalu saya mendekati di depan om kemudian say bertanya;
SAYA ; OM mengapa tidak dijual Rokok ditoko ini? (Sambil heran lontaran Om)
OM; Kalau di toko ini kami tidak jual seperti rokok karena bos kami dilarang jual barang yang merugikan masyarakat papua. Dan bos kami orang kristen bahkan kami penjual di tokoh ini juga anak anak kristen semua dipilih untuk menjual barangnya bos.
SAYA; hooo begitu ya...terima kasih om kalau begitu (saya sambil bersenyum) meminta pamit (Misi ya om kami pulang dolo...!!)
RESPON SAYA
Setelah kami keluar dari toko langsung setar motor dan menuju pulang. Perjalanan pulang saya berfikir; SEANDAINYA SEMUA TOKO TOKO BESAR DI PAPUA DAN SEMUA ORANG PAPUA SERTA NON PAPUA YANG JUAL MENJUAL APAPUN DI PAPUA PUNYA KESADARAN PRINSIP SEPERTI TOKO YANG TIDAK DISEBUTKAN NAMA DIATAS INI.
BARANGKALI PAPUA YANG DIJULUKI DAN DIKENAL PUBLIK DENGAN;
1. TANAH DAMAI
2. PULAU INJIL
3. PULAU KASIH
4. PULAU TOLERANSI TERKUAT DI INDONESIA
5. DAN LAIN SEBAGAINYA
BENAR BENAR ADA DAN TERJAGA SERTA TERKUAT DI INDONESIA BAHKAN DUNIA.
Beberapa menit kemudian saya bertanya kepada kawan yang sedang mengendarai sepeda motor honda bahwa; kawan... toko yang tadi kita beli gula dan kopi itu kan.. tidak jual rokok... apakah hanya toko itu atau ada lagi selain itu di kota jayapura? .
Dia menjawab setau saya ada 3 toko besar yang tidak jual seperti yang dibahasan tadi yaitu 1 toko besar di sekita rumah sakit DIAN HARAPAN dan yang 1 lagi nama Toko KUNUME punyanya Bapak Lukas Enembe di Waena. Kemudian saya bilan "okey terima kasih brow atas responnya".
Saya tidak tau mengapa alasan kedua toko di depan rumah sakit dian harapan dan waena tidak menjual seperi hal diatas. bahkan selain itu juga ada di seluruh tanah papua khusus toko2x besar yang tidak jual seperti rokok Dan juga miras. TAPI saya berikhtiar bahwa pasti mereka tidak mau menjual barang yang sifatnya merugikan rakyat papua dengan penjual barang seperti rokok. Apalagi minuman keras dan narkoba serta lain hal yang membunuh sesama manusia secara tidak langsung.
Setelah kami tiba di rumah selagi minum kopi sayapun tetap berfikir bawasannya; "semua orang2x yang menjual dan membeli di toko2x besar bahkan memproduksi, inpor dan ekspor barang yang membunuh manusia di papua itu memiliki kesadaran bahwa "kami hidup bukan hanya untuk memanfaatkan orang lain demi pribadi dengan hal hal yang merugikan melainkan tujuan hidup lebihnxa adalah berbagi hal yang berguna bagi masa kini, masa depan dan akhirat maka MANUSIA ITU AKAN SADAR DAN MEMBUAT HAL POSITIF DALAM HIDUPNYA BAGI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN.
TAPI pada kenyataannya penjual barang yang merugikan kami masyarakat papua terjadi dimana-mana dengan berbagai cara sekalipun didusun kecil papua. Ini membuktikan bahwa kami belum sadar sama sekali untuk apa hidup dan masih tetap berbagai dengan hal yang negatif jelas?.
"sekalipun itu hanya sebatang rokok surya pastinxa bukan hal yang baik untuk hidup tapi buruk bahkan membunuh manusia. Apalagi Minuman Keras (miras)".~Jhon Lhau'renz Tabunny
(Kami merokok tidak rasa pembunuhan terjadi dengan dunia nyata tapi pada akhirnya telah terbunuh dengan operasi massal dalam tubuh dengan perlahan).
Jika kutipan atau julukan seperti 5 point diatas benar ada sesuai sejarah, dan tindakan nyata di setanah papua maka perlu berfikir yang baik dan benar untuk mempertahankan julukan diatas. Namun Apabila kita kesalahpahaman dengan julukan diatas maka kehidupan di papua penuh dengan KEBOHONGAN, KEMUNAFIKAN, DAN KELUAR DARI JALAN YANG DIINGINKAN MAHA PENCIPTA.
KESIMPULAN
Jadi esensinya saya simpulkan dari narasi diatas bahwa SEKALIPUN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA "BELUM SADAR" APA YANG HARUS BUAT BAGI TANAH PAPUA KETIKA PAPUA BERADA DI BINGKAI NKRI, Apalagi GUBERNUR, BUPATI, CAMAT, DESA, DPR, MPR, YUDIKATIF, GERAKAN PEMUDA, ORMAS, TOKOH GEREJA, PEMUDA, MASYARAKAT, ADAT, KEPADA SUKU, DAN SEMUA ELEMEN DI PAPUA.
Saya teringat cerita Ketua Pemuda GKI Se-Jayapura di rumah pada hari pertama malam setelah saya tiba di jayapura dari makassar. Dia berkisar bahasa bahwa; "KAWAN... KAMI SELURUH ORANG PAPUA BELUM SADAR UNTUK BERDIKARI DARI SEMUA BIDANG, JADI SOLUSINYA BANGUN KESADARAN DARI AWAL LAGI, KAMI BELUM TERLAMBAT DAN TIDAK ADA JALAN LAIN SELAIN BERSATU DAN BANGUN KESADARAN AKAN MASA DEPAN YANG CEMERLANG DI BUMI CENDRAWASIH".
Bukan hanya para pembeli yang harus sadar akan hal negatif tapi penjual juga harus sadar seperti contoh diatas agar punya hati yang baik untuk REFORMING papua. Tidak penting dan tidak ada tujuan utama dalam hidup apabila kita masih membedakan KO anak Gunung dan SA anak pantai, MEREKA anak DESA dan Kami anak KAMPUNG. Tapi kami SATU akan Tujuan Hidup yaitu HIDUP dengan KEBAIKAN maka KENYAMANANPUN akan terjadi.
*******************************
KESADARAN AKAN DIRI KITA UTAMANYA ADALAH DIRI KITA SENDIRI, DISADARKAN ITU HANYA SEBATAS TAMBAHAN DALAM PERKUATAN KESADARAN.~Jhon Lhau'renz Tabunny.
*******************************
Sumber; Kisah Nyata
#SalamREFORMING
#LawanMALAS
#ReformingNAJIGIN
Penulis; Jhon Lhau'rens Tabunny
Alumni Universitas Negeri Makassar Angkatan 013
0 Komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !