(Foto Suasana Ibadah GKII)
PAREMO | “Jadilah Garam & Terang Dunia”. ~Matius 5:13-16 | Tema; "JALAN YANG MENUJU HIDUP"
| Edisi - Minggu 23 September 2018 | Pukul, 09.00 WPB | GKII Jemaat Yerusalem Hawai Sentani Papua | Sumber: Alkitab (Amos 5:4-6) | Pembicara; Ev. Tarmin Wonda | Dabir: Admin Paremo |
Amos 5:4-6 Sebab beginilah firman TUHAN kepada kaum Israel: "Carilah Aku, maka kamu akan hidup!
Janganlah kamu mencari Betel, janganlah pergi ke Gilgal dan janganlah menyeberang ke Bersyeba, sebab Gilgal pasti masuk ke dalam pembuangan dan Betel akan lenyap." Carilah TUHAN, maka kamu akan hidup, supaya jangan Ia memasuki keturunan Yusuf bagaikan api, yang memakannya habis dengan tidak ada yang memadamkan bagi Betel.
Allah menjanjikan umat Israel dan memilih mereka sebagai umat yang terkasih Namun karena gaya hidup dan watak bangsa Israel tidak mencari wajah Tuhan atas memilih mereka Maka Allah menyatakan kebenaran melalui Amos bahwa wahai Israel carilah aku agar kamu hidup dan keluar dari ancaman kemanusiaan. Janganlah kamu mencari manusia atau cari kekuatan yang dibuat oleh manusia seperti Betel karena kekuatan Betel akan lenyap dan rubuh tetapi kekuatan yang memilih kamu yaitu Allah tidak akan lenyap dan tidak membiarkan kalian untuk hidup dan menyelamatkan. Bahkan Tuhan melarang pergi ke mana-mana seperti gilgal dan besyeba agar tidak mati.
============================
Kota Bersyeba ini terkenal sebagai tempat kudus, tempat para bapa bangsa beribadat, Kej 21:31-33; 26:23-25
Nama Gilgal dalam bahasa Ibrani menyindir nasibnya, yaitu masuk pembuangan (galoh yigeleh).
Begitu pula nama Betel (rumah Allah) yang menjadi Bet-Awen (artinya: rumah kesia-siaan, Hos 4:15+), menyindir nasibnya (menjadi sia-sia lenyap).
============================
Latar Singkat;
Amos adalah salah satu nabi yang hidup di abad ke 8
Amos adalah seorang peternak dan pemungut buah
============================
Pembahasan I
MATI ATAU HIDUP
Amos 5:14-17 Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup; dengan demikian TUHAN, Allah semesta alam, akan menyertai kamu, seperti yang kamu katakan.
Bencilah yang jahat dan cintailah yang baik; dan tegakkanlah keadilan di pintu gerbang; mungkin TUHAN, Allah semesta alam, akan mengasihani sisa-sisa keturunan Yusuf.
Sesungguhnya, beginilah firman TUHAN, Allah semesta alam, Tuhanku: "Di segala tanah lapang akan ada ratapan dan di segala lorong orang akan berkata: Wahai! Wahai! Petani dipanggil untuk berkabung dan orang-orang yang pandai meratap untuk mengadakan ratapan.
Dan di segala kebun anggur akan ada ratapan, apabila Aku berjalan dari tengah-tengahmu," firman TUHAN.
*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*
ayat firman diatas menjelaskan tentang pilihan manusia pada kehidupan bahwa manusia pilih yang Hidup Kekal atau Mati Kekal?.
Mengapa Alkitab menyerukan kepada seluruh umat manusia di bumi untuk memilih jalan karena Alkitab merupakan suara yang direkam oleh manusia dari Tuhan Allah sendiri maka layaklah Alkitab menegaskan kepada manusia untuk memilih jalan keselamatan dan Alkitab sebagai kebenaran suara Allah punya otoritas yang paling tertinggi di bumi untuk memberikan kehidupan dan memberikan nasehat dan juga menyuruh memilih jalan Oleh sebab itu dalam pembahasan kali ini akan dibahas 2 poin penting yaitu kematian kekal dan kehidupan kekal. Pembahasan singkat adalah sebagai berikut;
Amos pasal 5 ayat 14 menegaskan dan langsung memberikan solusi keselamatan bahwa manusia kalau ingin selamat akan kekal maka Carilah dan Pilihlah yang baik sesuai dengan kehendak Bapa Surgawi supaya manusia hidup akan panjang masanya dan juga Tuhan berjanji akan menyertai berdasarkan apa yang kita memohon kepada Allah dan yakin dengan iman itu akan terlaksana. Apabila Solusi yang ditawarkan Tuhan melalui Amos maka anda memiliki kematian kekal.
Ayat firman selanjutnya menegaskan bencilah yang jahat dan cintailah yang baik. Mengapa Amos mengatakan bencilah yang jahat karena yang jahat akan membawa kita pada kematian kekal dan juga jahat akan menutupi jalan hubungan persekutuan manusia dengan pencipta yaitu Allah Bapa yang ada di dalam surga.
Yang ketiga atau ayat ke-3 menyatakan tegakan keadilan di pintu gerbang. Ayat ini Amos menjelaskan keadilan itu dibutuhkan dan dinikmati oleh semua umat manusia mata jalan umum atau yang disimbolkan sebagai pintu gerbang harus berdiri seadil-adilnya agar manusia yang bernaung tidak menyesatkan dan menyulitkan mencari jalan keselamatan dan juga membedakan kejahatan dan kebenaran.
Pembahasan II
CARILAH AKU, MAKA KAMU AKAN HIDUP
Amos 5:14-15 Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup; dengan demikian TUHAN, Allah semesta alam, akan menyertai kamu, seperti yang kamu katakan. Bencilah yang jahat dan cintailah yang baik; dan tegakkanlah keadilan di pintu gerbang; mungkin TUHAN, Allah semesta alam, akan mengasihani sisa-sisa keturunan Yusuf.
Jikalau umat itu mau mencari Tuhan, sekelompok sisa dapat diselamatkan dari malapetaka yang dibicarakan Amos (lih. ayat Am 5:14-15). Di dalam hidup ini, mencari Tuhan setiap hari diperlukan untuk menerima kasih karunia dan kasih sayang-Nya. Saudara seharusnya khawatir jikalau mulai mengabaikan doa dan perenungan Firman Allah.
Pembahasan III
RATAPAN
Nas : Am 5:1-27. Di dalam ratapan ini, Amos menyampaikan kesedihan Tuhan karena dosa-dosa Israel. Nyanyian ini mengatakan bahwa malapetaka mereka itu sudah pasti, seakan-akan sudah terjadi; namun Amos masih mengimbau umat itu untuk berbalik kepada Allah supaya sekurang-kurangnya "sisa-sisa keturunan" dapat diselamatkan (ayat Am 5:15).
Pembahasan IV
CARILAH AKU
Berziarah ke tempat-tempat kudus dapat dikatakan "mencari Allah", bdk Ams 5:5; Ula 12:5; 2Ta 1:5. tetapi nabi Amos menegaskan bahwa "mencari Allah" yang sebenarnya berarti: mengusahakan yang baik dan menjauhkan yang jahat, Ams 5:14. Itulah yang membawa orang ke hidup sejati, Ams 5:4,6. Dalam nas-nas lain dari Perjanjian Lama ungkapan "mencari Allah" berarti: meminta petunjuk Tuhan (Ibraninya: darasy) dengan mengajukan pertanyaan 1Sa 14:41+, melalui seorang "abdi Allah", Kej 25:22; Kel 18:15; 1Sa 9:9; 1Ra 22:8, ataupun dengan "mencari firman", 1Ra 22:5; bdk Ams 14:5, baik dalam sebuah kitab, Yes 34:16, maupun dengan perantaraan seorang nabi, 1Ra 22:7. Ada sebuah ungkapan lain (yang biasanya memakai kata kerja Ibrani biqqesy) yang berkata tentang: "mencari wajah Tuhan", artinya: kehadiranNya, Hos 5:15; 2Sa 21:1 (Ibrani): 1Ta 16:11(=Maz 105:4); Maz 24:6; 27:8+. Agaknya dengan arti yang sama ungkapan itu dipakai dalam Zef 1:6; Hos 3:5; 5:6; Kel 33:7+, dll. Tetapi kedua ungkapan tsb hampir sama artinya: Orang mencari wajah Tuhan untuk mengetahui apa yang dikehendaki Tuhan dan kehadiran Allah kerap kali menjadi nyata melalui petunjuk yang diberiNya. Adapun "mencari Allah" itu dalam Perjanjian Lama merupakan perbuatan keagamaan yang dasari. Dalam Perjanjian Baru terdapat ungkapan yang sama artinya, yaitu: mencari Kerajaan Allah, Mat 6:33.
×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×
Kata yang meyakinkan dan membangkitkan harus didengar dan diindahkan, juga kata-kata penghiburan dan kedamaian; untuk apakah kita mendengar atau menahan, firman Allah akan berlaku. Tuhan masih menyatakan belas kasihan kepada manusia, tetapi mereka sering mengharapkan pembebasan dari bentuk-bentuk yang diciptakan sendiri seperti itu membuat kecaman mereka pasti. Sementara mereka menolak untuk datang kepada Kristus dan mencari belas kasihan di dalam dan melalui dia, agar mereka dapat hidup, api kemarahan Ilahi menerpa mereka. Laki-laki dapat menjadi idola dunia, tetapi akan menemukannya tidak dapat dilindungi.
Pembahasan V
KETIKA SEMUANYA TERLAMBAT
(Jumat, 23 November 2012)
Apa yang dapat kita lakukan ketika semuanya terlambat? Yaitu ketika kita tak bisa melakukan apa pun untuk memperbaiki keadaan. Misalnya, ketika pesawat terakhir ke kota tertentu berangkat 10 menit yang lalu, sementara penerbangan berikut ke kota yang sama baru ada besok lusa. Atau ketika orang yang kita kasihi keburu meninggal, padahal pertemuan terakhir dengan dia diwarnai pertengkaran. Inilah situasi yang dihadapi Israel ketika Amos mengucapkan nubuat.
Perhatikan ayat 3-6! Allah mengimbau supaya Israel mencari diri-Nya, dan bukan mencari keamanan dari ritus-ritus ibadah di Israel Utara (Betel dan Gilgal) maupun di Yehuda (Bersyeba). Namun, imbauan itu tidak berlaku lagi bagi mereka. Kehancuran Israel telah tiba. Sang nabi saat itu justru mengumandangkan nyanyian ratapannya atas Israel. Sejauh ini, Amos menyebut dua tanda kehancuran Israel, sebelum menjabarkannya lebih lanjut. Di sini Israel diandaikan seperti anak dara yang terkapar jatuh dan tak bisa bangun lagi (Amos 5:2). Tak hanya itu, bala tentara Israel pun menemui kehancuran: hanya sepersepuluh yang akan tersisa dari seiap pasukan yang dikerahkan (Amos 5:3). Apa yang kita baca kemarin di Amos 4:12 mulai tergambar jelas: ketika mereka lebih suka menantang Allah serta tidak mau mencari Dia dan kehendak-Nya, maka kehancuranlah upah mereka.
Kita adalah orang yang telah ditebus dengan darah Kristus, dosa-dosa kita telah dibayar lunas dan dengan demikian diselamatkan dari penghukuman akhir Allah. Namun, dengan status seperti ini, kita justru tak boleh meniru kebebalan Israel: karena yakin bahwa diri sudah diselamatkan, kita tetap bergantung pada ritus-ritus ibadah semu dan berhenti mencari Allah. Jika demikian, apa arti mencari Allah bagi kita? Artinya, menggumuli, merenungkan, dan melakukan kehendak-Nya, baik bagi diri kita maupun bagi semua orang di sekitar kita. Allah berkehendak agar kita menyampaikan kabar baik ke seluruh dunia, di dalam segala bidang kehidupan. Di dalam Kristus tidak ada kata terlambat. Mari kita laksanakan kehendak-Nya di dalam firman hari ini juga.
Pembahasan VI
HIDUP HANYA ADA PADA ALLAH
(Minggu, 20 Juli 2003)
Konsekuensi hidup bersekutu dengan Allah adalah hidup menurut jalan-Nya. Sebaliknya, konsekuensi meninggalkan Allah dengan segala jalan-Nya berarti kematian dan ratapan (ayat 1-3). Sikap mereka yang meninggalkan Allah tampak dalam tingkah laku mereka sehari-hari. Mereka mengubah keadilan menjadi ipuh dan menghempaskan kebenaran ke tanah (ayat 7,10); menindas dan merampas hak milik orang lemah dengan uang dan memungut pajak gandum yang mestinya harus ditolong oleh negara (ayat 11,12). Semua kejahatan itu jelas perbuatan-perbuatan yang melawan Allah sekaligus menghancurkan nilai kemanusiaan.
Tuhan sama sekali tidak menolelir sikap hidup mereka yang membunuh kehidupan dan pengharapan mereka yang lemah. Sebagaimana Allah memihak kepada Israel ketika ditindas di Mesir, demikianpun Allah akan mendengar seruan mereka yang tertindas di antara umat Allah. Para penindas akan mengalami penghukuman Allah. Kemewahan yang mereka peroleh dari hasil penindasan akan musnah. Kebun anggur yang mereka bangun dengan indah tidak akan mereka nikmati (ayat 11).
Sesungguhnya hanya di dalam Allah ada kehidupan. Carilah Tuhan, maka kamu akan hidup. Israel keliru menyamakan Tuhan dengan tempat. Semua tempat ibadah tidak menjamin Tuhan boleh didapatkan, sebab Tuhan ada bagi hati yang bertobat.
Renungkan: Tuhan tidak menginginkan ibadah status. Ia ingin agar hubungan nyata dengan-Nya terwujud di dalam kelakuan sehari-hari kita.
Pembahasan VII
Ratapan Karena Dosa dan Malapetaka Israel
Amos 5:1-6:14.
Amos menasihati bangsa itu untuk mendengarkan ratapannya tentang Israel. Sang nabi menandaskan perlunya pertobatan dan merinci beberapa dosa yang membuat bangsa itu bersalah. Penyembahan berhala mereka yang terus-menerus telah menjadi pola hidup mereka. Karena itu hukuman dalam bentuk pembuangan tidak dapat dihindarkan.
Dabir; Jhon Lhau'rens Tabunny
0 Komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !