SELAMAT JALAN DUTA BESAR FOSPEMA PUNLANNYM-PAPUA; WEMBI MURIB - JLHATABLOID
Peradaban Milioner [Admin]:
Home » , » SELAMAT JALAN DUTA BESAR FOSPEMA PUNLANNYM-PAPUA; WEMBI MURIB

SELAMAT JALAN DUTA BESAR FOSPEMA PUNLANNYM-PAPUA; WEMBI MURIB

Written By JLHATABLOID on Rabu, 16 Oktober 2019 | 04.03


(Foto Alm. Wembi M Bersama Kawan Kawannya Waktu FP Makassar 2015)

SELAMAT JALAN
DUTA BESAR FOSPEMA PUNLANNYM & / PAPUA; WEMBI MURIB, S.KOM, M.SI
(Oleh; Jhon Lhau’renz Tabunny)

“GURU yang BAIK adalah GURU yang mampu Memberikan PEMIKIRANNYA tentang Pentingnya dari  KERINGAT - KERINGAT JUANG kepada Generasi Baru untuk menjadi Asas FILOSOFIS agar Memperkuat ESTAFET yang Ia Tanamkan”. Jhon Lhau’renz Tabunny

PROLOG

Saya membuka Facebook, yang pertama muncul adalah; tulisan; “Kami Berduka Cita atas meninggalnya Abang WEMBI MURIB S.Kom, M.Si, saya tidak berpikir kalau itu adalah Abang yang saya kenal guru dari sekian guru di Makassar, karena yang terlintas dalam pikiran adalah MUNGKIN itu “KK Alumni dari Se-Jawa- Bali atau Se-Sulawesi lain seperti di Manado, Gorontalo atau mungkin saja KK alumni dari kota studi Jayapura. Namun setelah saya menggeserkan layar HP, yang terlihat adalah foto Abang WEMBI MURIB, saya tidak percaya, lalu saya chating orang yang update tulisan dan foto tersebut namun tidak respon akhirnya saya screenshot lalu kirim di group WA FP, tapi tidak ada yang balas, sekalipun beberapa orang membaca berita yang saya kirim. Hanya mengirim kata “Turut berduka cita”.

Beberapa menit kemudian ada yang mengirim info lengkap;
“Sekilas info. Di sampaikan kepada Keluarga Besar FOSPEMA-PUNLANNY Pada hari Minggu 13-10-2019, Telah di panggil Tuhan yang maha Esa Abang kami atas nama *WEMBI MURIB, S.Kom, M,Si.* Jenazah sementara di semayamkan di Distrik Sinak Kab Puncak. Rencana Alm. akan di kebumikan pada hari ini. Terima kasih atas perhatiannya. Wa..”

Setelah saya membaca, saya tidak respon apapun. Saya semakin tidak percaya dan tidak mau membuka WA hingga offkan Hand Phone saya. Dan beberapa jam kemudian pesan masuk dari salah satu Senior terhebat saya dengan informasi lengkap yang sama;
“Sinak Hari Minggu tanggal 13/10/2019. Sekilas Info Berita Duka. Bahwa, anak kami, Adik kami, Kaka/Abang kami, Teman kami, Saudara kami Wembi Murib, S.Kom, M.Si. Pada hari minggu sore telah di panggil oleh TUHAN. Sebentara jenazah di Kilunggame Distrik Sinak Barat Kab. Puncak. Dan sebentar akan pemakaman hari senin tanggal 14 Oktober 2019. Terima Kasih”

Setelah informasi lengkap meninggalnya KK W. Murib, saya lelah dan merasakan satu suasana, dimana suasana tersebut saya berada tanpa siapapun manusia, saya memcoba menaiki tangga dari tangga sekian ke tangga lain tanpa ada yang pegang, atau teralas dan atau tertanam sebagai pondasi tangga tersebut tapi tidak bisa. Saya mencoba naik tangga tersebut sekian kali namun tidak berhasil juga. Saya merasakan hal itu dalam keadaan sadar dan sedang cerita dengan kawan-kawan yang ada di barack SP III, Timika Papua. Beberapa menit kemudian teman teman saya menegur, kalau yang tadi itu saya dalam keadaan tertidur melamun padahal saya dengar dan paham apa yang mereka ceritakan, namun imajinasi dan fokus pikiran saya berada dimana suasana yang saya rasakan tersebut.

Lanjut… Semalam sekitar jam 08.00 pada 14 Oktober 2019 saya mengambil air panas di botol kaca untuk membuat kopi hitam, dalam keadan tidak sadar, saya mengisi air panas, tapi karena airnya terlalu panas maka botolnya retak dan pecah, akhirnya tangan kanan saya terlepuh. Saya baru sadar kalau tangan kanan saya terlepuh setelah 40 menit kemudian. Dan Saya sadar tubuh alami dalam keadaan lemah namun beraktivitas dengan paksa. “Saya berduka atas perginya Filsut Saya”.

NAMUN…. Hari ini saya tidak berpikir lagi untuk merasakan berduka cita, lelah, patah semangat, bertanya tanya mengapa begitu, dan mengapa begini, namun saya rasakan suka cita, bersyukur, bangga, optimis, semangat Atas KERINGAT JUANG yang  telah di jalani oleh Guru/Pejuang/Pemikir terbaik Alm. WEMBI MURIB S.Kom, M.Si. karena dengan pemikirannya saya dan kawan kawan bisa Berorganisasi, Berpikir, Berkolaborasi, Bergandeng Tangan, dan yang tidak kala penting adalah meneruskan pemikirannya melalui forum forum intelektual internal dan eksternal. Saya Kenal Benar, WM merupakan salah satu dari sekian guru yang mampu memberikan pemikiran yang berbasis pada Kecerdasan Intelektual. Intelektual yang diberikan tidak dengan campur aduk perasaan, sentiment, opini belaka. Pemikiran yang ia taburkan kepada kami dan khusunya saya adalah murni dari apa yang ia dapat selama berada dalam dunia pemikiran, dunia pertempuran organisasi, itulah yang kami rasakan ketika ia memberikan pemamahaman kepada generasi-generasinya termasuk saya. Kermurnian pikiran WM itulah kami Generasi 013 mampu menjadi agen of force. Dan mampu menerus kepada penerus yang lain.

Generasi 013 dan generasi yang hadir sejak ia ada adalah menjadi orang yang beruntung karena bisa berjumpa dengan guru seperti Alm. WM, dengan pemikiran dan konsepsi-konsepsi itulah FOSPEMA-PUNLANNY menjadi wadah Solidaritas. Dalam Solidaritas itu ada satu sisi yang berdiri tegak yaitu Kercerdasan Intelektual bersama Kopi di sudut-sudut kota Daeng. Dari situ kami paham Solidaritas tidak sekedar berbicara tentang “Makan dan Minum, manajemen organisasi, manajemen pengkaderan, manajemen kegiatan sosial, natal-natalan dan program rutin lainnya”. Namun yang terpenting adalah bagaimana Pelajar dan Mahasiswa yang telah berkecipung dalam FP harus mengisi ide-ide yang liar itu dalam otak agar dengan hal tersebut mampu membuat terobosan di papua.

“Papua Butuh Orang Yang Punya Ide-Ide Liar Untuk Membuat Terobosan Baru Bukan Lemah Lembut”. ~ Wembi Murib, S.Kom, M.Si

Hasil pemikirannya banyak yang telah terealisasi baik di organisasi dalam maupun luar, dimana kader kadernya berada. Banyak pemikiran yang ia bagikan baik langsung dan tidak langsung, banyak yang ia lungkan waktu dan ruang untuk penerusnya. Semua yang ia lakukan dengan satu tujuan yaitu “PENERUSNYA HARUS MILIKI KECERDASAN INTELEKTUAL LIAR”.

“GURU yang BAIK adalah GURU yang Memberikan PEMIKIRANNYA tentang Pentingnya dari  KERINGAT - KERINGAT JUANG kepada Generasi Baru untuk menjadi Asas FILOSOFIS agar Memperkuat ESTAFET yang Ia Tanamkan”. Jhon Lhau’renz Tabunny

EPILOG

Abang WM merupakan intelektual muda yang di harapkan oleh semua orang papua terutama generasi yang selalu bersama saat dimana ia berada. Karena Kami sebagai generator merasakan, melihat, mendengar, jiwanya, semangatnya, suaranya, pikirannya yang ia dedikasikan untuk masa depan papua kepada junioritas.

Kami selalu berharap agar KK WM menjadi alat dalam pembangunan daerah dimana ia berada namun Rencana yang indah dalam kehidupannya kami tak pernah terbayangkan dan terpikirkan pada akhirnya KK Alm. Telah pergi tanpa sepata kata untuk penerus. Kami hanya mengucapkan;
Ø  Selamat Jalan Duta Pemikir, Kami kini sadar itulah rencana. Rencana dimana setiap manusia akan berakhir dengan berbagai cara dan model.
Ø  Selamat Jalan Duta Pejuang, Kami kini sadar itulah waktunya. Waktu dimana setiap manusia akan di panggil sesuai jadwal yang telah di tetapkan.
Ø  Selamat Jalan Duta Intelektual, Kami kini sadar itulah hidup. Dimana hidup itu semacam uap. Uap yang sedetikpun bisa berakhir/hilang tanpa ada peringatan/alarm
Ø  Selamat Jalan Duta Fospema-Punlanny, Kami kini sadar sebagai junior, bahwa senior tidak selalu bersama, maka apa yang ia titipkan, peganglah dan pahamilah lalu taburkan pada duniamu agar tuai dengan hasil yang positif untuk di kenan.
Ø  Selamat Jalan Duta Besar, Kami kini sadar sebagai junior akan terus mencoba untuk terus pemikiran pemikirannya untuk papua yang lebih baik.


SELAMAT JALAN,
WEMBI MURIB, S.KOM, M.SI
(Guru & Intelektual Muda Papua)

=X=X=X=X=X=X=X=X=X=X=X=X=X=X=X=X=X=X=X=X=X=X=X=X=X=X=X=X

Salam Hormat,
Perumus Konstitusi FP

(Foto WM)

0 Komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : |Creating Website By; Maskolis |Template By; Johny |Mas Template
|Proudly Ppowered By; Mastemplate| Home To Blogger
Copyright © 2011. JLHATABLOID - All Rights Reserved
Original Design By; Creating Website By; Anton Boma Modified By; Jhon Lhau'renz Tabunny