(Foto Alm. Wembi M Bersama Kawan Kawannya Waktu FP Makassar 2015)
SELAMAT JALAN
DUTA BESAR
FOSPEMA PUNLANNYM & / PAPUA; WEMBI MURIB, S.KOM, M.SI
(Oleh; Jhon Lhau’renz Tabunny)
“GURU
yang BAIK adalah GURU yang mampu Memberikan PEMIKIRANNYA tentang Pentingnya
dari KERINGAT - KERINGAT JUANG kepada Generasi
Baru untuk menjadi Asas FILOSOFIS agar Memperkuat ESTAFET yang Ia Tanamkan”. Jhon
Lhau’renz Tabunny
PROLOG
Saya
membuka Facebook, yang pertama muncul adalah; tulisan; “Kami Berduka Cita atas meninggalnya Abang WEMBI MURIB S.Kom, M.Si,
saya tidak berpikir kalau itu adalah Abang yang saya kenal guru dari sekian
guru di Makassar, karena yang terlintas dalam pikiran adalah MUNGKIN itu “KK
Alumni dari Se-Jawa- Bali atau Se-Sulawesi lain seperti di Manado, Gorontalo
atau mungkin saja KK alumni dari kota studi Jayapura. Namun setelah saya
menggeserkan layar HP, yang terlihat adalah foto Abang WEMBI MURIB, saya tidak
percaya, lalu saya chating orang yang update tulisan dan foto tersebut namun
tidak respon akhirnya saya screenshot lalu kirim di group WA FP, tapi tidak ada
yang balas, sekalipun beberapa orang membaca berita yang saya kirim. Hanya
mengirim kata “Turut berduka cita”.
Beberapa
menit kemudian ada yang mengirim info lengkap;
“Sekilas info. Di sampaikan kepada Keluarga Besar FOSPEMA-PUNLANNY
Pada hari Minggu 13-10-2019, Telah di
panggil Tuhan yang maha Esa Abang kami atas nama *WEMBI MURIB, S.Kom, M,Si.*
Jenazah sementara di semayamkan di Distrik
Sinak Kab Puncak. Rencana Alm. akan di kebumikan pada hari
ini. Terima
kasih atas perhatiannya. Wa..”
Setelah
saya membaca, saya tidak respon apapun. Saya semakin tidak percaya dan tidak
mau membuka WA hingga offkan Hand Phone saya. Dan beberapa jam kemudian pesan masuk
dari salah satu Senior terhebat saya dengan informasi lengkap yang sama;
“Sinak Hari Minggu tanggal 13/10/2019. Sekilas Info Berita
Duka. Bahwa, anak kami, Adik kami, Kaka/Abang kami, Teman kami, Saudara kami Wembi Murib, S.Kom, M.Si. Pada hari
minggu sore telah di panggil oleh TUHAN. Sebentara jenazah di Kilunggame
Distrik Sinak Barat Kab. Puncak. Dan sebentar akan pemakaman hari senin tanggal
14 Oktober 2019. Terima Kasih”
Setelah
informasi lengkap meninggalnya KK W. Murib, saya lelah dan merasakan satu
suasana, dimana suasana tersebut saya berada tanpa siapapun manusia, saya memcoba
menaiki tangga dari tangga sekian ke tangga lain tanpa ada yang pegang, atau
teralas dan atau tertanam sebagai pondasi tangga tersebut tapi tidak bisa. Saya
mencoba naik tangga tersebut sekian kali namun tidak berhasil juga. Saya
merasakan hal itu dalam keadaan sadar dan sedang cerita dengan kawan-kawan yang
ada di barack SP III, Timika Papua. Beberapa menit kemudian teman teman saya
menegur, kalau yang tadi itu saya dalam keadaan tertidur melamun padahal saya
dengar dan paham apa yang mereka ceritakan, namun imajinasi dan fokus pikiran
saya berada dimana suasana yang saya rasakan tersebut.
Lanjut…
Semalam sekitar jam 08.00 pada 14 Oktober 2019 saya mengambil air panas di
botol kaca untuk membuat kopi hitam, dalam keadan tidak sadar, saya mengisi air
panas, tapi karena airnya terlalu panas maka botolnya retak dan pecah, akhirnya
tangan kanan saya terlepuh. Saya baru sadar kalau tangan kanan saya terlepuh
setelah 40 menit kemudian. Dan Saya sadar tubuh alami dalam keadaan lemah namun
beraktivitas dengan paksa. “Saya berduka atas perginya Filsut Saya”.
NAMUN….
Hari ini saya tidak berpikir lagi untuk merasakan berduka cita, lelah, patah
semangat, bertanya tanya mengapa begitu, dan mengapa begini, namun saya rasakan
suka cita, bersyukur, bangga, optimis, semangat Atas KERINGAT JUANG yang telah di jalani oleh Guru/Pejuang/Pemikir
terbaik Alm. WEMBI MURIB S.Kom, M.Si. karena dengan pemikirannya saya dan kawan
kawan bisa Berorganisasi, Berpikir, Berkolaborasi, Bergandeng Tangan, dan yang
tidak kala penting adalah meneruskan pemikirannya melalui forum forum
intelektual internal dan eksternal. Saya Kenal Benar, WM merupakan salah satu
dari sekian guru yang mampu memberikan pemikiran yang berbasis pada Kecerdasan
Intelektual. Intelektual yang diberikan tidak dengan campur aduk perasaan,
sentiment, opini belaka. Pemikiran yang ia taburkan kepada kami dan khusunya
saya adalah murni dari apa yang ia dapat selama berada dalam dunia pemikiran,
dunia pertempuran organisasi, itulah yang kami rasakan ketika ia memberikan
pemamahaman kepada generasi-generasinya termasuk saya. Kermurnian pikiran WM
itulah kami Generasi 013 mampu menjadi agen of force. Dan mampu menerus kepada
penerus yang lain.
Generasi
013 dan generasi yang hadir sejak ia ada adalah menjadi orang yang beruntung
karena bisa berjumpa dengan guru seperti Alm. WM, dengan pemikiran dan
konsepsi-konsepsi itulah FOSPEMA-PUNLANNY menjadi wadah Solidaritas. Dalam
Solidaritas itu ada satu sisi yang berdiri tegak yaitu Kercerdasan Intelektual bersama
Kopi di sudut-sudut kota Daeng. Dari situ kami paham Solidaritas tidak sekedar
berbicara tentang “Makan dan Minum, manajemen organisasi, manajemen pengkaderan,
manajemen kegiatan sosial, natal-natalan dan program rutin lainnya”. Namun yang
terpenting adalah bagaimana Pelajar dan Mahasiswa yang telah berkecipung dalam
FP harus mengisi ide-ide yang liar itu dalam otak agar dengan hal tersebut
mampu membuat terobosan di papua.
“Papua
Butuh Orang Yang Punya Ide-Ide Liar Untuk Membuat Terobosan Baru Bukan Lemah
Lembut”. ~ Wembi Murib, S.Kom, M.Si
Hasil
pemikirannya banyak yang telah terealisasi baik di organisasi dalam maupun
luar, dimana kader kadernya berada. Banyak pemikiran yang ia bagikan baik
langsung dan tidak langsung, banyak yang ia lungkan waktu dan ruang untuk
penerusnya. Semua yang ia lakukan dengan satu tujuan yaitu “PENERUSNYA HARUS MILIKI
KECERDASAN INTELEKTUAL LIAR”.
“GURU
yang BAIK adalah GURU yang Memberikan PEMIKIRANNYA tentang Pentingnya dari KERINGAT - KERINGAT JUANG kepada Generasi Baru
untuk menjadi Asas FILOSOFIS agar Memperkuat ESTAFET yang Ia Tanamkan”. Jhon
Lhau’renz Tabunny
EPILOG
Abang
WM merupakan intelektual muda yang di harapkan oleh semua orang papua terutama
generasi yang selalu bersama saat dimana ia berada. Karena Kami sebagai
generator merasakan, melihat, mendengar, jiwanya, semangatnya, suaranya,
pikirannya yang ia dedikasikan untuk masa depan papua kepada junioritas.
Kami
selalu berharap agar KK WM menjadi alat dalam pembangunan daerah dimana ia
berada namun Rencana yang indah dalam kehidupannya kami tak pernah terbayangkan
dan terpikirkan pada akhirnya KK Alm. Telah pergi tanpa sepata kata untuk
penerus. Kami hanya mengucapkan;
Ø Selamat
Jalan Duta Pemikir,
Kami kini sadar itulah rencana. Rencana dimana setiap manusia akan berakhir
dengan berbagai cara dan model.
Ø Selamat
Jalan Duta Pejuang,
Kami kini sadar itulah waktunya. Waktu dimana setiap manusia akan di panggil
sesuai jadwal yang telah di tetapkan.
Ø Selamat
Jalan Duta Intelektual,
Kami kini sadar itulah hidup. Dimana hidup itu semacam uap. Uap yang sedetikpun
bisa berakhir/hilang tanpa ada peringatan/alarm
Ø Selamat
Jalan Duta Fospema-Punlanny,
Kami kini sadar sebagai junior, bahwa senior tidak selalu bersama, maka apa
yang ia titipkan, peganglah dan pahamilah lalu taburkan pada duniamu agar tuai
dengan hasil yang positif untuk di kenan.
Ø Selamat
Jalan Duta Besar,
Kami kini sadar sebagai junior akan terus mencoba untuk terus pemikiran
pemikirannya untuk papua yang lebih baik.
SELAMAT
JALAN,
WEMBI
MURIB, S.KOM, M.SI
(Guru
& Intelektual Muda Papua)
=X=X=X=X=X=X=X=X=X=X=X=X=X=X=X=X=X=X=X=X=X=X=X=X=X=X=X=X
Salam
Hormat,
Perumus
Konstitusi FP
(Foto WM)
0 Komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !