JLHATABLOID; PAPUA KAYA HARTA NAMUN BUKAN OAP YANG KELOLAH & NIKMATI, MENGAPA ? - JLHATABLOID
Peradaban Milioner [Admin]:
Home » , » JLHATABLOID; PAPUA KAYA HARTA NAMUN BUKAN OAP YANG KELOLAH & NIKMATI, MENGAPA ?

JLHATABLOID; PAPUA KAYA HARTA NAMUN BUKAN OAP YANG KELOLAH & NIKMATI, MENGAPA ?

Written By REFORMING on Senin, 05 November 2018 | 04.27

(Foto Alam Papua - sumber google.com)

JLHATABLOID; PAPUA KAYA HARTA NAMUN BUKAN OAP YANG KELOLAH & NIKMATI, MENGAPA ?
(Dabir; Jhon Lhau’renz Tabunny)

Selamat sore Ijin kaka -kaka Topik malam ini

1. Negeri yang kaya namun bukan kita yang menikmatinya, kita hanya jadi penonton ekonomi di daerah sendiri.
2. Dalam penelitian yang dilakukan di puncak jaya yang di infokan di google khususnya puncak jaya SDAnya sangat kurang.
Pertanyaan: Pertanyaan saya mengapa ini bisa terjadi dan apa solusinya?
Makasih dan tolong dijawab.
============================================================

Terima Saudara… Jefry Telenggen
Atas pertanyaan yang begitu luar biasa di Forum WhatsaAp Mahasiswa Puncak Jaya Se-Indonesia

Saya akan menjawab menurut saya, apabila kawan-kawan komentar dan berikan saran kepada penanya atau saya sendiri, silahkan untuk berfikir bersama dan ini versi saya.
===================================================

NEGERI YANG KAYA NAMUN BUKAN KITA YANG MENIKMATINYA, KITA HANYA JADI PENONTON EKONOMI DI DAERAH SENDIRI
======================================
Papua kaya tapi kayanya tidak menikmati oleh OAP, mengapa?. menurut saya ada beberapa faktor;

1. Hidup OAP Ketergantungan

Sebagian OAP tinggi rasa malunya terutama kami orang gunung maka kami tidak bisa melakukan usaha kecil-kecilan contoh seperti narik angkut, jual pulsa, jual tiket, jual gorengan di jalan-jalan dll. Hal ini Saya mendengar beberapa pernyataan dan komentar para muda/mudi dan bapak ibu OAP di papua bawasanya “Hal sepele seperti itu kami tidak bisa lakukan karena tinggi rasa malu, dianggap tidak mendapat keuntungan, difikir nanti keluarga diceritain kalo misalkan saya jual gorengan atau jual bensin enceran di jalan-jalan dan lain-lain”.

Dianggap tinggi kasih sesama jadi maunya dibagi-bagi barang yang dimilki. Kalau melakukan usaha kecil-kecilan seperti it, jadi pertanyaan buat diri sendiri bahwa berapa banyak saya kasih kepada sesama apabila diperlukan. Pemikiran ini muncul akibat tingggi kasih katanya. Namun dari kesadarana kemanusiaann tidak paham maksud dan tujuan kasih tersebut. Yang paham hanya bagai-bagai tanpa berarti.

Dari hal tersebut kami simpulkan merasa tingggi kasih adalah Kasih abal-abalan atau kasih tanpa makna. (istilah gagal paham dengan hal Kasih).

2. Akibat Tidak Sadar Diri

Pada esesinya dari kehidupn sebagain OAP yang tidak memiliki dan merasakan kesejahteraan adalah akibat Tidak Sadar dimana kesadaran digunakan manfaatkan untuk mencari jati diri dan mencari kehidupan di masa depan yang berharga di mata dunia dan utamanya di mata Tuhan.

Kesadaran kami kini adalah kesadaran dimana kita hanya tau untuk berbagi hal tanpa makna dan kasadaran sesama hanya untuk sesaat saja contoh seperti makan bersama sesaat, bagi-bagi uang sesaat, ceritera omong kosong sesaat dan lain-lain.

Saya tertarik dengan kutipan Om Trianto di tahun 2007 mengatakan bahwa “Manusia pada hakikatnya merupakan makhluk hidup yang unik. Berdasarkan tata nama biologi bisa pastikan siapa diri manusia. Manusia adalah Homo Sapiens” yang mengisyaratkan pengertian makhluk tergolong Homo yang memperlihatkan ciri khas “Jenis” yang dapat BERFIKIR SETIAP SAAT SEJAK LAHIR SAMPAI AKHIR HAYATNYA. Jadi “BERFIKIR ITULAH YANG MENCIRIKAN HAKIKAT MANUSIA”.

Dari hal tersebut saya menarik kesimpulan singkat bahwa; pada dasarnya diri kita sudah mengenal siapa diri kita sendiri dan telah sadar bahwa saya adalah manusia. Hal ini dilihat dari diri kita sebagai makhluk yang bernalar sehat, selalu berfikir, berfikir dan berfikir, itulah jenis makhluk manusia yang punya hargai diri dan punya kedasaran diri. Jadi siapapun yang bisa berfikir setiap saat maka ia menunjukan dirinya dan perlihatkan ciri-cirinya sebagai manusia yang hidup.

Namun yang menjadi pertanyaan adalah “APA YANG ANDA DAN SAYA BERFIKIR SETIAP SAAT SEJAK LAHIR HINGGA KINI ?”

Jadi kini kami orang papua tidak sadar itu berawal dari diri kita sendiri bukan kamu, dia dan mereka. Dan kami harus telusuri dan melihat pandangan orang lain memandang kita dan kita belum ambil teladan yang baik dari gaya hidup orang lain baik di luar papua dan dalam papua. Akhirnya kami tidak bisa berkembang dan berubah dari segi kesadaran kehidupan. Kami selalu berada pada posisi dimana kita terpaku dengan pola kami sendiri.

DALAM PENELITIAN YANG DILAKUKAN DI PUNCAK JAYA YANG DI INFOKAN DI GOOGLE KHUSUS NYA PUNCAK JAYA SDA NYA SANGAT KURANG
=====================================
SDA menurun dan meningkat kembali kepada dari orang orang di daerah itu sendiri terutama pada para sarjanais dan para hero yang berpengalaman. Bagaimana mereka mengatur dan mengembangkan SDA yang ada untuk meningkatkan dan mengembangkan.

Apabila para sarjanais mengandalkan kesarjanaannya di atas kursi roda  maka SDA bahkan SDM sukar di kembangkan dan di lahirkan lagi untuk generasi-generasi penerus. Kemudian Om-Om yang melakukan penelitian ini kita lihat dasar permasalahannya seperti apa dan apa yang yang solusi utama dalam pengembangkan SDA di puncak jaya.

Kalau hanya menilai kekurangan tidak solusi tidak di perjuangkan untuk reforming oleh pemda dan terus di laporkan untuk perbaikan, sama saja tidak bermanfaat.

APA SOLUSINYA ?

Untuk solusi menurut saya ada beberapa point yang sudah saya kutip di atas tapi ingin menambahkan yaitu;

Pertama; KAMI HARUS SADAR DIRI DAN SADARKAN ORANG LAIN
Kesadaran menunjukan SIAPA DIRI KITA?, APA  TUJUAN KITA?, APA YANG HARUS KITA LAKUKAN ? DAN UNTUK APA SAYA LAKUKAN? DAN JUGA MENGAPA SAYA ADA DISINI?

Kedua; KITA HARUS MEMILIKI PENGALAMAN BAIK TEORI DAN PRAKTIS BUKAN KESARJANAAN
Bisa kita lihat hari ini kami OAP sebagian banyak yang merasa nanggur, hal ini menjadi pertanyaan besar bagi kami OAP;
1. Apakah Tidak Ada Lapangan Kerja? atau
2. Apakah Tidak ada Kemampuan Kerja?
3. Apakah Banyak Orang Cerdas?
4. Dll

Ketiga; KITA BUTUH BIMBINGAN DAN KONSELING
Kami OAP sekarang butuh bimbingan dan konseling baik di tingkat dasar dan tingkat tinggi melalui Diskusi, seminar, dialog, forum terbuka di masyarakat, kalangan muda, kalangan intelektual dan lain-lain. Mengapa? Karenan dengan hal tersebut kami bisa dasar siapa diri kita dan apa yang harus kami lakukan dari segi rohani dan jasmani. Yang esensinya kerja pendidikan dimana pendikan harus memanusiakan manusia.

Demikian ini versi saya, saya hanya membuka ruang kepada kawan kawan untuk kami berdiskusi bersama dengan tujuan berfikir bersama untuk puncak jaya yang lebih baik.

FREE… SARAN & KRITIK…

Terima Kasih Atas ResponMu….

0 Komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : |Creating Website By; Maskolis |Template By; Johny |Mas Template
|Proudly Ppowered By; Mastemplate| Home To Blogger
Copyright © 2011. JLHATABLOID - All Rights Reserved
Original Design By; Creating Website By; Anton Boma Modified By; Jhon Lhau'renz Tabunny